Picture

Picture
Picturku

Sabtu, 01 Juni 2024

SINTAKSIS DAN DISIPLIN ILMU LAINNYA

 

MAKALAH

PENGERTIAN SINTAKSIS DAN DISIPLIN ILMU LAINNYA

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Sintaksis Bahasa Indonesia

Yang diampuh oleh : Asrul Nazar S.Pd, M.Pd

 


 

 

Disusun Oleh Kelompok I

Ervita ( 022201020 )

Ramlah Ram ( 022201016 )

Wa Ode Astrid Apriyanti ( 022201004 )

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2024



BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Dalam proses berkomunikasi sehari-hari dengan orang lain tentu perlu menggunakan kalimat dengan makna yang tepat. Disamping itu, perlu memperhatikan pilihan kata atau diksi agar gagasan/ide yang disampaikan kepada orang lain dapat dipahami secara efektif.

Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang makna dan hakikat sintaksis. Padahal, penggunaannya begitu dekat dengan masyarakat Indonesia. Yaitu berkisar tentang kalimat bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari,banyak permasalahannya yang ada dalam mendalami penguasaan sintaksis dan hakikatnya,perlu pendalaman dan banyak mempraktekkan dalam dunia kebahasaan. Karena ilmu sintaksis sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa, sintaksis juga dikatakan tata bahasa yang membahas hubungan antar kata dalam tuturan.Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan ( sppech ).

Oleh karena itu tidak dapat dibenarkan untuk menyusun atau tata kalimat suatu bahasa dengan menerangkan begitu saja sintaksis bahasa lain,seperti yang dilakukan oleh ahli-ahli tata bahasa lama. Sintaksis suatu bahasa haruslah merupakan perumusan berbagai macam gejala susun peluk kata-kata dalam suatu bahasa.

Penyusunan kalimat, akan berawal dari pemahaman mengenai makna kata sebagai penyusun kalimat, akan berawal dari pemahaman mengenai makna kata sebagai penyusunan kalimat tersebut,yang selanjutnya akan membentuk sebuah frasa,klausa, dan pada akhirnya terbentuklah sebuah kalimat untuk berkomunikasi. Sehingga pentingnya pemahaman mengenai sintaksis sebagai cabang linguistik atau ilmu bahasa untuk diketahui oleh penutur bahasa Indonesia agar komunikasi menjadi efektif dan efesien, setiap bahasa memiliki sistem-sistem yang khusus untuk mengikat kata-kata atau kelompok-kelompok kata kedalam suatu gerak yang dinamis.

B.    Rumusan Masalah

1.     Apa Pengertian Sintaksis?

2.     Apa Hubungan Morfologi Dengan Sintaksis?

3.     Apa hubungan fonologi Dengan Sintaksis?

4.     Apa Hubungan Semantik Dengan Sintaksis?

 

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dipaparkan tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1.     Memaparkan Pengertian Sintaksis.

2.     Menjelaskan Apa Hubungan morfologi Dengan Sintaksis

3.     Menjelaskan Apa Hubungan Fonologi Dengan Sintaksis

4.     Memaparkan Apa Hubungan Semantik Dengan Sintaksis

 

D.    Manfaat Penulisan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Sintaksis Bahasa Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAAN

 

A.    Pengertian Sintaksis

Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun berarti ‘dengan’dan tanttein yang berati ‘menempatkan’. Secara etimologis,sintaksis berarti menempatkan bersama-bersama kata-kata atau kelompok kata menjadi kalimat (Ahmad dalam putrayasa,2008: 1 ). Banyak pakar memberikan definisi mengenai sintaksis ini, Ramlan dalam (Putrayasa, 2008:1) mengatakan, bahwa sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana,kalimat, klausa, dan frasa.

Verhaar menyatakan bahwa,sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antar-kata dalam tuturan.Sintaksis berurusan dengan tata bahasa di antara kata-kata dalam tuturan (1999: 161).

Sintaksis merupakan cabang linguistik yang mempelajari hubungan anatara kata dengan kata,atau dengan satuan-satuan yang lebih besar,atau antara satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa.Morfologi,bersama-sama dengan simtaksis,merupakan tataran ilmu bahasa yang disebut dengan ilmu bahasa atau gramatika.Morfologi juga disebut kata-kata atau tata bentuk merupakan studi gramatikal struktur internal kata, sedangkan sintaksis yang juga disebut tata kalimat merupakan studi gramatikal mengenai kalimat.Batasan antara morfologi dan sintaksis diatas hanya sebagai pegangan dasar saja,sebab sebenarnya batas kedua wilayah studi itu tidaklah tegas.

Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat.Menurut  Blonch dan Trager (dalam Tarigan, 2009: 4 ), analisis mengenai  konstruksi-konstruksi yang hanya mengikut sertakan bentuk-bentuk bebas disebut sintaksis,sedangkan, menurut Ramlan dan Keraf, sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frase dan kalimat (2009: 4 ).

Berdasarkan pernyataan-pernyataan dan batasa diatas, dapat disimpulkan bahwa, sintaksis adalah ilmu tata kalimat yang membahas susunan kalimat dan bagiannya,lingkungan gramatikal dari suatu unsur bahasa yang menentukan fungsi,kategori,dan peran unsur tersebut.

Menurut Chaer (994:206), bahwa yang bisa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis,mencankup masalah fungsi,kategori, dan peran sintaksis; serta alat-alat yang digunakan dalam membangun struktur itu; (2) satuan-satuan sintaksis yang berupa frasa,klausa,kalimat dan wacana; dan (3) hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis,seperti masalah modus,aspek,dan sebagainya.

1.     Pola Sintaksis

Pola sintaksis adalah struktur,urutan,tatanan kalimat yang membahas susunan kalimat dan bagiannya,lingkungan gramatikal dari suatu unsur bahasa yang menentukan fungsi,kategori,dan peran unsur tersebut.Menurut Chaer (994:206),bahwa yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis,mencakup masalah fungsi,kategori,dan peran sintaksis serta alat alat yang digunakan dalam membangun struktur itu; (2) satuan-satuan sintaksis yang berupa frasa,klausa,kalimat,dan wacana; dan (3) hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis,seperti masalah modus,aspek dan sebagainya.Pola sintaksis juga berupa analisis kalimat berdasarkan jenis kalimat,anatar lain, kalimat tak lengkap,kalimat tunggal, kalimat majemuk.kalimat berdasarkan bentuk sintaksis ( kalimat deklaratif,kalimat imperatif,kalimat interogatif,kalimat imperatif ).

Alwi menyatakan bahwa istilah kalimat mengangdung unsur paling tidak memiliki subjek dan predikat, telah dibubuhi intonasi atau tanda baca (2003: 39).Menurut Alwi dkk.(2003:35-39),kalimat terwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku.Tiap kata dalam kalimat mempunyai tiga klasifikasi,yaitu berdasarkan (1) kategori sintaksis, (2) fungsi sintaksis, dan (3) peran semantisnya.

§  Kategori sintaksis Sering pula disebut dengan kategori atau kelas kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat empat kategori sintaksis yang utama,yaitu verba (kata kerja),nomina ( kata benda ),adjektiva ( kata sifat ), dan adverbial ( kata keterangan ).

§  Fungsi sintaksis Yaitu setiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaksis,artinya berkaitan dengan urutan kata atau farsa dalam kalimat.Fungsi sintaksis utama dalam bahasa Indonesia adalah predikat,subjek,objek,pelengkap, dan keterangan.Disamping itu terdapat fungsi yang lain yaitu fungsi atributif ( yang menerangkan ).fungsi koordinatif ( yang menggabungkan secara setara ), subordinatif ( yang menggabungkan secara bertingkat ).

Berikut ini penjelasan fungsi sintaksis menurut Alwi dkk.(2003:326)

a.     Fungsi predikat

Predikat merupakan konstituen pokok yang disertai  dengan konstituen subjek disebelah kiri,jika ada konstituen objek,pelengkap,dan atau keterangan wajib disebelah kanan. Predikat kalimat biasanya berupa frasa verbal atau frasa adjektival.pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa nominal,frasa numeral,atau frasa preposional, di samping frasa verbal atau frasa adjektival.

b.     Fungsi Subjek

Subjek merupakan fungsi sintaksis terpenting kedua setelah predikat. Pada umumnya subjek berupa nomina, frasa nominal,atau klausa. Pada umumnya subjek berada di sebelah kiri predikat. Jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat,subjek sering juga diletakkan di akhir kalimat. Subjek pada kalimat imperatif ialah adalah orang kedua atau orang pertama jamak dan biasanya tidak hadir. Subjek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan.

c.     Fungsi objek

Objek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu setelah predikatnya. Dengan demikian objek dapat dikenali dengan memperhatikan (1) jenis predikat yang dilengkapinya dan (2) ciri khas objek itu sendiri. Verba transitif biasanya ditandai oleh kehadiran afiks tertentu . objek biasanya berupa nomina atau frasa nominal. Objek pada kalimat aktif transitif akan menjadi subjek jika dipasifkan. Potensi objek menjadi subjek apabila kalimat itu dipasifkan itu merupakan ciri utama yang membedakan objek dari nomina atau frasa nominal.

Objek

Pelengkap

Berwujud frasa nominal atau klausa

Berwujud frasa nominal,frasa ferbal,frasa adjektivsal,frasa  preposisional, atau klausa

Berada langsung dibelakang predikat

Berada langsung dibelakang predikat jika tidak ada objek dan dibelakang objek jika unsur ini muncul

Menjadi subjek akibat pemasifan kalimat

Tidak dapat menjadi subjek apabila ada pemasifan kalimat

Dapat diganti dengan pronomina -nya

Tidak dapat diganti dengan nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di,ke,dari,dan akan.

d.     Fungsi pelengkap

Kebanyakan orang sering mencampuradukkan pengertian objek dan pelengkap. Hal ini dapat dimengerti karena antara kedua konsep itu memang terdapat kemiripan.baik objek maupun pelengkap sering berwujud nomina, dan keduanya menduduki tempat sama yakni dibelakang verba.

2.     Peran Semantis

Pada dasarnya tiap kalimat memerikan suatu peristiwa atau keadaan yang melibatkan satu peserta,atau lebih, dengan peran sematis yang berbeda-beda (Alwi dkk, 2003: 334).Peran semantik merupakan analisis mengenai kedudukan kata dalam kalimat yang berupa pelaku,perbuatan,pengalaman,dll,Namun,dalam penelitian ini tidak membahas mengenai peran sematik

3.     Jenis Kalimat

Menurut Alwi, dkk. ( 2003), jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut (a) jumlah klausanya, (b) bentuk sintaksisnya, (c) kelengkapan unsurnya, (d) susunan subjek dan predikatnya.

 

B.    Hubungan Morfologi Dengan Sintaksis

Morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa atau ilmu linguistik. Ilmu bahasa adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara ilmiah  atau secara scientifik. Maksudnya tidak terikat pada sesuatu bahasa.

Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi -kombinasinya atau bagian struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem, sedangkan morfem adalah satuan tata bahasa terkecil yang merupakan unsur atau bagian suatu kata yang mengandung makna.

Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup untuk membangun frasa atau kalimat yang berasal dari kata i. Sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika.

Morfologi menyelediki struktur internal kata. Satuan paling kecil (morfem) hingga satuan paling besar (kata). Sedangkan sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata,mulai dari frase hingga kalimat. Contoh : mata, kaki, rumah sakit, dst. jika dilihat dari unsur-unsurnya yang berupa kata atau pokok kata, kata majemuk seperti kata-kata tersebut termasuk bidang sintaksis,tetapi jika dilihat bahwa satuan-satuan itu mempunyai sifat sebagai kata makna pembacaannya termsuk morfologi.

C.    Hubungan Fonologi  Dengan sintaksis

Fonologi adalah mempelajari bunyi bahasa sebagai pembeda arti ialah yang disebut dengan fonem. Bunyi bahasa menyangkut getaran udara dan getaran udara itu masukketelinga kemudian bergeser dengan dua benda atau lebih. Setelah itu bunyi bahasa dikeluarkan oleh mulut dan diterima oleh telinga.Jenis-jenis fonologi antara lain:

Bidang sintaksis yang berkosentrasi pada tataran kalimat ,ketika berhadapan dengan kalimat kamu berdiri. ( Kalimat berita ), kamu berdiri ( kalimat tanya ), kalimat tersebut termasuk masing-masing terdiri dari dua kata yang sama tapi mempunyai maksud yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan dengan memanfaatkan hasil analisis fonologis, yaitu tentang intonasi, jedah dan tekanan pada kalimat,terutama dalam bahasa Indonesia.

D.    Hubungan Semantik Dengan Sintaksis

Semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang membahas makna suatu ungkapan kata atau cabang ilmu bahasa yang mengkaji anatara lambang dan referennya. Berdasarkan pendapat para ahli, semantik pada dasarnya merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji terjadinya berbagai kemungkinan makna suatu kata dan pengembangannya seiring terjadinya perubahan dalam masyarakat bahasa.

Tidak benar unsur gramatikal mutlak terpisah dari unsur lesikal.untuk dapat menyusun kalimat yang dapat dimengerti oleh lawan bicara tidak cukup hanya dengan menggabungkan beberapa kata dengan kaidah-kaidah gramatikal semata. Tiap kata menyarangkan dengan kata mana dapat bergabung menjadi satu kalimat yang dapat dipahami pihak peserta pembicaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar